Hubungan Resiliensi terhadap Stres Kerja Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Negara
Abstract
Pendahuluan: Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja. Perawat merupakan suatu pekerjaan yang mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk menentukan berhasilnya rumah sakit dalam memberikan perawatan kesehatan terhadap masyrakat. Tuntutan kerja berlebih yang dimiliki seorang perawat baik secara fisik maupun mental yang harus melakukan banyak pekerjaan dan harus diselesaikan dengan cepat terkadang dapat menyebabkan banyak kesalahan yang dilakukan, hal tersebut merupakan salah satu sumber pemicu stres kerja bagi perawat. Metode: penelitian ini termasuk analitik korelasional dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil: Perawat rawat inap di RSU Negara mayoritas umur < 30 tahun sebanyak 55 orang (60,4%), mayoritas pendidikan S1 sebanyak 52 orang (57,1%), jenis kelamin di dominasi oleh perempuan sebanyak 80 orang (87,9%), mayoritas perawat yang sudah menikah sebanyak 68 orang (74,4%), dan masa kerja perawat mayoritas dengan kategori 1-5 tahun sebanyak 55 orang (60,4%). Resiliensi pada perawat rawat inap lebih banyak resiliensi sedang 79 orang (86,8%), mayoritas perawat dengan kategori stres kerja ringan sebanyak 46 orang (50,5%). Hasil penelitian mengatakan nilai p = 0,356 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap di RSU Negara.